Sunday, June 29, 2008

Aneh Akan tetapi NYATA...lahaulaquatalilah


Kata-Kata Negatif dan Kata-Kata Positif
Sebaiknya kita semua mulai mengendalikan Kata-kata yang keluar dari mulut kita dengan Kata-Kata yang Positif dan Baik. Setelah mendengarkan info tentang pengaruh Kata-Kata Negatif terhadap Air yang ditulis dalam buku " The Hidden Messages in Water " karya Masaru Emoto dan pada halaman 31 buku tersebut disebutkan tentang banyaknya orang yg melakukan percobaan, sayapun tertarik untuk melakukannya sbb:


1. Tempatkan Nasi sisa yg sdh didiamkan semalaman kedalam 2 toples dgn jumlah yg sama, kemudian ditutup rapat. 2. Masing-masing toples di tempelin label yg berisi kata2 sbb: 3. Toples A : " Kamu Pintar, Cerdas, Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku Sayang Padamu, Aku Senang Sekali Melihatmu, Aku Ingin Selalu di dekatmu, I LOVE YOU, Terima Kasih. 4. Toples B : " Kamu Bodoh, Goblok, Jelek, Jahat, Malas, Pemarah, Aku Benci Melihatmu, Aku Sebel Tidak mau dekat dekat kamu " 5. Botol 2 ini saya letakkan terpisah dan pada tempat yg sering dilihat, saya pesan pada istri, anak, dan pembantu untuk membaca label pada botol tersebut setiap kali melihat botol2 tersebut. 6.
Dan inilah yang terjadi pada nasi tersebut setelah 1 minggu kemudian : Nasi dalam botol yg di bacakan kata-kata Negatif ternyata cepat sekali berubah menjadi busuk dan berwarna hitam dgn bau yg tidak sedapSedangkan Nasi dalam botol yg di bacakan kata-kata Positif masih berwarna putih kekuningan dan baunya harum seperti ragi. Nah Silahkan teman-teman mencobanya sendiri. Kalau di buku di katakan ada yg mencoba dgn tiga botol dimana botol ketiga tidak di beri label apa2 alias diabaikan / tidak diperdulikan, dan ternyat beras dlm botol yg diabaikan membusuk jauh lebih cepat dibandingkan botol yg dipapar kata " Kamu Bodoh". Bayangkan apa yang akan terjadi dengan anak-anak kita, pasangan hidup kita, rekan-rekan kerja kita, dan orang-orang disekeliling kita, bahkan binatang dan tumbuhan disekeliling kita pun akan merasakan efek yang ditimbulkan dari getaran-getaran yg berasal dari pikiran, dan ucapan yang kita lontarkan setiap saat kepada mereka.

Maka sebaiknya selalulah sadar dan bijaksana dalam memillih kata-kata yg akan keluar dari mulut kita, demikian juga kendalikanlah pikiran-pikiran yg timbul dalam batin kita. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.

Sekian dan Berterima kasih kepada sesiapa yang membacanya..

Saturday, June 28, 2008

Allah is the provider.......

Shaykh Sa'eed ibn Musfir narrates the following account:

I was walking out of the Haram (the Ka'bah in Makkah) when I saw a man begging from everyone that passed by him.
Just then a man who had parked his tinted Mercedes excessively close to the Haram in a designated VIP parking walked passed the beggar on his way to his car. As he pulled the keys out and the alarm did the 'whup whup', the beggar raised his finger to the sky and said, "Please, for the sake of Allah!"
Trying to end the moment and avoid a dip into the pocket, the Mercedes man said back, "Allah will provide!"
The beggar replied: "What! Did you at any moment think that I thought YOU were my provider! I'm not asking for your provision, I KNOW Allah will provide for me." Shaykh Misfir continues. The two stood there staring at one another for a moment and then the Mercedes tinted windows came up and the man drove away.
A needy African sister who was sitting nearby on the street selling textiles was moved by the incident. She did not have much, but from what she did have, she pulled out 1 riyal and placed it in the hands of that beggar.
He smiled and went on his way.
Meanwhile the Mercedes man could not drive on with the choke of guilt.
He turned the car around and made his way through the crowd to the place where the incident had happened. Shaykh Misfir says... I saw with my own eyes as he pulled out a 10 riyal bill from his briefcase to give to the beggar. But he looked left and right and could not find him. What was he to do? He had already pulled out the bill to give for the sake of Allah and was not going to put it back. So he found the nearest person he thought was worthy of the bill, placed it in her lap and went on his way.
The 10 riyals sat in the lap of the sister that had given the beggar!
Hazrat Abu Hurairah reported that Rasulullah has said that Allah's injunction is:
"O my servants ! Spend and you will be given." [Bukhari, Muslim]
Hazrat Abdullah bin Abbas reported that Rasulullah has said that "Charity does not diminish wealth." [Tibrani]

Friday, June 27, 2008

Kerana Aku Manusia Biasa

Kehadapan seseorang yang diingini,

Setiap kali ada sahabat yang ingin menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suami atau isterimu?

Jawapannya ada bermacam-macam. Bermula dengan jawapan kerana Allah hinggalah jawapan duniawi.

Tapi bagi diri ini,mungkin sama sekali tidak sama atau berlainan dengan jawapan mereka semua.

Kepada….Calon isteri saya, calon ibu anak-anak saya, calon menantu Ibu saya dan calon kakak buat adik-adik saya.

Assalamu'alaikum Warahmatullahiwabarakatuh,

Mohon maaf kalau ada yang tidak berkenan. Tapi mohon dibaca surat ini hingga akhir.

Saya, yang bernama ............ ... menginginkan anda ............ ..... Untuk menjadi isteri saya. Saya bukan siapa-siapa. “Saya hanya manusia biasa”.

Buat masa ini saya tidak mempunyai pekerjaan. Tetapi saya tidak tahu apakah kemudiannya saya akan mendapat pekerjaan atau akan terus bekerja. Tapi yang pasti saya akan berusaha mendapatkan rezeki untuk mencukupi keperluan isteri dan anak-anakku kelak.

Saya belum menyewa rumah. Dan saya tidak tahu apakah kemudiannya akan terus menyewa selamannya. Yang pasti, saya akan tetap berusaha agar isteri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan.

Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya. Saya hanya manusia biasa.. Cinta saya juga biasa.

Oleh kerana itu. Saya menginginkan anda supaya membantu saya memupuk dan merawat cinta ini agar ia menjadi luar biasa.

Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Kerana saya tidak tahu suratan jodoh saya. Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik.

Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak dapat nyatakan dengan telus kenapa saya memilih anda. Saya sudah memohon kepadaNya berkali-kali, dan saya semakin kuat hati untuk memilih anda.

Yang saya tahu, Saya memilih anda kerana Allah. Dan yang pasti, saya ingin menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidak BERANI menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari sekarang ini.

Saya memohon kepada anda untuk menghitung apa yang saya katakan. Fikirlah semasaknya untuk masa depan anda walaupun sebelum ini saya pernah menerima jawapan yang anda mengatakan pasti. Semoga Allah meredhai dengan jalan yang kita tempuh ini. Amin.

Dan kerana saya sedari bahawa saya manusia biasa. Masih punya Allah yang mengatur hidup ini.

Yang saya tahu saya akan selalu berusaha tapi tidak menjanjikan apa-apa. Tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kita kemudian hari. Harapannya, dapat memberikan kesenangan tersendiri buat anda.

Apa yang boleh saya maksudkan disini, dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih ada. Paling tidak saya dapat nyatakan agar anda tidak akan kecewa kalau suatu masa nanti kita jadi miskin.

Diharapkan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban bagi kita tetapi ianya sebuah 'proses usaha'. Dan menjadi lebih indah bila proses menuju pernikahan ini mengabaikan harta, takhta dan 'nama'.

Status diri ditanggalkan. Ketika segala yang 'melekat' pada diri kita bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Hanya dilandasi kerana Allah semata. Diniatkan untuk ibadah. Menyerahkan segalanya pada Allah yang mencipta senarionya.

Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap HambaNYA. Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan.

Kita hanya boleh memohon keredhaan Allah. MemintaNYA mengurniakan barakah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk bernikah.

Dan yang pasti, cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya.

Agar cinta itu dapat bersemi dengan indah menaungi hati kita seorang insan dalam pernikahan yang suci. Cinta yang tumbuh kerana suami dan isteri.

Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa. Amin.

Wallahu 'alam.

Wednesday, June 25, 2008

sarang 'ikhtilat' di bumi anbiya...

Erm... terkilan,sedih ,marah,geram...sumer ada klu ingat balik apa yg teman ana citerkn kat ana satu 'story baik punyer' beberapa minggu yg lepas..macam xde adab..x beragama..memalukan!!

Begini..selepas peksa fasa dua tempoh ari..teman ana dtg ke umah citer benda yg x sedap di dengar oleh gegendang telinga ana ni..klu ikutkn citer..pas peksa teman ana pergi ke Mansurah..datang nk ziarah teman yg lama dah x jumpa..temannya adalah pljr baru perubatan yg bljr kat Mansurah tu..tahun pertama..tinggal kat satu lokasi yg tertutup a.k.a 'asrama' tp asrama tu bukan cam kat m'sia laki dan pompuan duk berasingan..kat sini 'pakej' boy and girls available sekali duk tggl sama..Astagfirullah... pompuan masuk umah dan bilik laki bila2 masa je..tanpa salam apatah lagi ketuk pintu ,pompuan ni selamba je masuk..memang xde adab langsung..eii..geramnye

Teman ana ni terpaksa stay kat 'asrama' memandangkan temannya duk di situ gak..dekat 2,3 ari jgk teman ana bermalam di sana..byk benda yg menjijikan yg teman ana lihat..sesi 'munaqasyah' laki pompuan di dalam bilik..dating secara terbuka di restoran2 mewah.. duduk berduan di dlm rumah kwn yg kosong dan byk lagi la..

dan yg lebih memalukan ada yg kantoi bersegama dlm selimut..na uzu billah min zalik..bila dah kantoi apalagi kena brain wash la bebudak tu oleh teman ana ni..kegiatan ni dah lama berlaku tp malangnya smpai sekarang ni kes2 khalwat dan zina camni masih lagi bermaharajalela...

kenapa?kenapa kes ni xde ujung pangkalnya..sebab pljr bukan perubatan di sini pon wat duk donno khususan azhariyun..malah ade yg menyisihkn mereka.."watpe nk masuk campur urusan diorang","fikrah diorang x sama dgn fikrah kita la,lagi pon xde masa la.."inilah penyakit pentingkn diri sendiri namanya..apa2 yg xde kaitan dgn kita ,kita xnk involved.. apahal?

(tidak beriman seseorang daripada kamu sehingga kamu menyayangi saudaramu seperti mana kamu menyayangi diri kamu sendiri)sudah terang lagu bersuluh ..ukuran keimanan dan ketaqwaan turut terletak pada ikatan ukhwah..kenapa nk cari alasan lagi..alasan yg menjauhkan dan merenggangkan pautan sedara2 sesama islam..

End of story , teman ana pon berngkat pulang secepat mungkin,bukannya lari cuma nk cari satu formula ,ikhtiar yg bole kita sama2 fikir apa inisiatif yg kita boleh pakai untuk membendung gejala yg x sihat ni ...inilah realiti pelajar m'sia yg menuntut di luar negara sama seperti pelajar2 lain yg berada di m'sia

wallahu a'llam...

p/s: maaf klu perkataan yg ana guna pakai ade yg tersingkat dan kurang faham ..tp insyallh mesej tu tetap smpai...yg baik tu datang dari Allah dan yg yg buruk tu pon datang dari Allah cuma di zahirkan kpd ana yg lemah ni.. jazakallah...............

doa sang teruna...


Ya Allah....Seandainya telah Engkau catatkanDia miliku tercipta buatkuSatukanlah hatinya dengan hatikuTitipkanlah kebahagiaan antara kamiAgar kemesraan itu abadi
Ya Allah....Ya Tuhanku yang Maha MengasihiSeiringkanlah kami melayari hidup iniKe tepian yang sejahtera dan abadiMaka jodohkanlah kami
Tetapi Ya AllahSeandainya telah Engkau takdirkanDia bukan milikkuBawalah dia jauh dari pandanagankuLuputkanlah dia dari ingatankuDan peliharalah aku dari kekecewaan
Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha MengertiBerikanlah aku kekuatanMenolak bayangannya jauh ke dada langitHilang bersama senja yang merahAgarku sentiasa tenangWalaupun tanpa bersama dengannya
Ya Allah Yang TercintaPasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah EngkauTakdirkanAdalah yang terbaik untukkuSesungguhnya Engkau Maha MengetahuiSegala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya AllahCukuplah Engkau sahaja yang menjadiPemeliharakuDi dunia dan di akhirat..

Tuesday, June 24, 2008

spiritualists & thinkers..are they even?

1. Spiritualists are able to use mental proofs to strengthen their spiritual arguments, but thinkers or philosophers are not able to use spiritual proofs to strengthen their mental arguments.
2. All levels of society love to visit spiritualists especially spiritual leaders in their lifetime. This does not happen to thinkers or philosophers. Even if there are people who visit them, they are confined only to the secular intelligentsia and academicians. People of the lower rungs of society do not visit them.
3. Thinkers and philosophers can only think of the physical world but not the spiritual or super natural world. Spiritualists can think of both worlds.
4. Some spiritualists are given advanced warning from mystical sources of incidents before they happen. This does not happen to thinkers or philosophers.
5. If thinkers or philosophers go anywhere, nobody gives them respect by kissing their hands or by accompanying them. But spiritualists are respected wherever they go. People kiss their hands and accompany them and strive to be their guests.
6. People weep and mourn over the death of spiritualists. People become sad and they feel that such deaths are a great loss to mankind. This does not happen to thinkers or philosophers and people do not mourn over their deaths.
7. People are very much interested in spiritual knowledge. Such knowledge is disseminated to all mankind. This does not happen to the knowledge of the thinkers. Its dissemination is limited because people generally are not interested in such knowledge.
8. People celebrate and commemorate special occasions of the spiritualists especially their dates of birth. People do not do this to thinkers or philosophers.
9. Although by their coming, thinkers do bring about some progress to the world, at the same time they also bring about damage and destruction. The coming of spiritualists to the world cleanses and mends the world of the destruction caused by the thinkers.
10. Thinkers and philosophers are symbols of vain, pride and arrogance on earth but spiritualists are the symbols of humbleness and noble character.
11. Thinkers have never succeeded in nurturing their nafs (lust and desire), much less, the nafs of other people. But spiritualists are people who have especially succeeded in nurturing their own nafs and also the nafs of other people.
12. Most people succeed in nurturing their minds but not many people succeed in nurturing their souls. This is why the world is so full of clever but evil people.
13. Chaos and anarchy that occur in this world are not caused by the lack of the intelligentsia who can think about it or leaders who are able to overcome it but are caused by the souls of mankind that are ruined. This include the souls of the intelligentsia and the leaders themselves. As such, in trying to correct the society that is ruined, they make the situation much worse.
14. No matter how intelligent the thinkers and philosophers were, they never had, in the course of history, succeeded in building the character of mankind. They only succeeded in making people clever. But spiritualists, like the Apostles and practising theologians, were able to make mankind clever and to build their character as well.
15. The graves of thinkers are seldom visited but the graves of spiritualists are visited by people everyday.
16. Thinkers and the intelligentsia are only able to build material civilization but spiritualists are able to build spiritual civilization.
17. If the purpose of the life of mankind is to attain only the worldly, then the services of the thinkers would suffice. But God wants mankind to know His entity that is Supreme and to know the form of life that is much higher which is the life in the Hereafter. This is why Allah sent His Apostles and Prophets.
18. Thinkers only succeed in introducing mankind to the worldly life which is lowly, cheap and which will end in destruction. But the Apostles and Prophets succeed in introducing mankind to life in the Hereafter which is higher and which will last eternally.
19. Among the honour bestowed upon the Apostles and the Prophets, is that they are much more loved and remembered every day by mankind compared to the thinkers and philosophers.
20. The Apostles and Prophets are the symbols of man's idolization of Allah SWT whom we are obliged to worship but thinkers andphilosophers are the symbols of man's idolization of material progress and civilization and all things that are worldly.
21. The Apostles and Prophets are regarded as pure and perfect amongst mankind but this is not true with the thinkers and philosophers.
22. Thinkers and philosophers bring forth theories and ideologies but the Apostles and Prophets bring forth religion. There is nothing in common between these two teachings.
23. Today, the Muslim ummah, adulate and revere ideology more than religion. They struggle not for religion anymore but for ideology.
24. Today, ideology has become religion and religion has become esoteric antiques that are stored in books and kept in cupboards as items of decoration.
25. Allah bestows the West with numerous thinkers and philosophers, but Allah bestows the East with numerous Apostles and Prophets.
26. When the Muslim ummah began to believe in ideology and to struggle for it, unity amongst Muslims ceased to exist. Even if there are parties who apparently struggle for Islam, their techniques and methodology are similar to those who struggle for ideology. As a result, the feeling of possessing God and of being a slave of God is non existent or has become very thin and very weak.
27. True spiritualists never suffer from emotional disturbances but thinkers and philosophers are subject to such ailments.
28. For spiritualists, the sharper and purer their souls, the more they love and fear God. But for thinkers and philosophers, if their minds are left alone to themselves, the sharper their minds become, the closer they are to nullifying the existence of God.
29. True spiritualists are able to sharpen their minds, and their souls and minds can both be strong at the same time. But thinkers and philosophers are not able to sharpen or strengthen their souls based on their strength of mind.
30. People are greatly taken by the theories and philosophies of thinkers and philosophers but they do not have loyal followers. Spiritualists always have loyal followers.
31. Spiritualists are people who worship only God but thinkers and philosophers worship their minds and take their minds as God.
32. Knowledge of the spiritualists can easily be understood and in fact, it calms the soul. But knowledge of the thinkers or philosophers cannot be easily understood an in fact at times it causes headaches and makes the soul restless.
33. Normally it is others who first practice the theories of thinkers but spiritualists are the first to practice their own knowledge.
34. Spiritualists give people confidence in God but thinkers make people lose their confidence in God.
35. Thinkers accept only views and opinions based on logic but spiritualists accept things based on faith and belief although it is apparently illogical.
36. The views of thinkers are solely based on logic and nothing else but there are views of spiritualists that can be accepted based on logic besides faith.
37. Some thinkers and philosophers worship alcoholic drinks and liquors and are intoxicated by them but spiritualists worship God and intoxicate themselves with their love of God.
38. Normally, most thinkers and philosophers accumulate only knowledge and theories and it is others who practise and struggle for them. Spiritualists on the other hand are the first to practice and propagate their own knowledge.
39. The theories of philosophers are always nullified by new theories and philosophies that come later. This does not happen to the teachings of spiritualists because the concept of the unity of God does not change and remains the same since the time of Prophet Adam AS. to Prophet Muhammad SAW.
40. Thinkers and philosophers are often arrogant and egoistic. Spiritualists are far different. They are humble and are of noble character.
41. People are greatly taken by the opinions and knowledge of thinkers or philosophers but they are not taken by their personality. On the contrary, people are greatly taken both by the knowledge and personality of spiritualists.
42. For the spiritualists, those who love them will really love them and those who hate them will really hate them. But for the thinkers and philosophers, those who love them do not love them too much and those who hate them do not hate them too much either.
43. After the Muslim society were influenced by the thoughts of Greek philosophers, the Muktazilah sect which was biased to the mind was born within the Muslim Ummah whole opinions were very much opposed to the Sunni sect (Ahlul Sunnah wal Jamaah).
44. Among the deviationist concept of the philosophers is to regard that the universe is without beginning (qadim), just as God is without beginning.
45. Thinkers and philosophers normally do not like to mix with society. The spiritualists are far different. They mix with society.
46. Thinkers and philosophers do not nurture or educate the society but spiritualists do.
47. Even if thinkers and philosophers know the ailments and diseases of society, they do not know how to remedy them. But spiritualists, besides knowing the ailments of society also know how to remedy them.

islam subur di bumi Hong Kong


HONG KONG negara paling padat dengan penduduk di dunia dengan kepadatan kira-kira 6,300 orang bagi satu kilometer persegi, sesuai dengan kedudukannya sebagai pusat pemacu kewangan dunia. Penduduknya yang kira-kira tujuh juta orang menganuti pelbagai agama, namun mereka mengamalkan semangat toleransi, sekali gus memberikan kehidupan yang sejahtera, malah negara semakin berkembang maju.
Di negara itu agama adalah sebahagian daripada ciri kebudayaan. Penduduknya bebas memilih agama kerana jaminan kebebasan beragama sebagai satu hak asasi dilindungi di sisi undang-undang.Justeru, ada penduduknya menganuti Buddha, Tao, Kung fu-Tze, Kristian, Hindu, Sikh, Judai dan tidak ketinggalan Islam walaupun lokasinya jauh dari Timur Tengah.Setiap kumpulan agama berkenaan mempunyai kemudahan ibadat bagi membolehkan pengikutnya mengamalkan ajaran agama masing-masing, malah ada di antara mereka terutama yang berpengaruh turut mengasaskan sekolah dan kemudahan sosial.Di negara itu, agama paling berpengaruh ialah Buddha dan Tao, dengan bilangan pengikut paling besar, malah dikatakan ada kira-kira 600 hingga 700 rumah ibadat bagi kumpulan agama terbabit.Walaupun sudah lama bertapak, Islam masih dianggap agama minoriti dan hari ini dianggarkan 80,000 hingga 90,000 Muslim di negara itu.Generasi pertama penduduk Muslim di negara itu sukar dikesan, tetapi yang ketara masyarakat Islam mula bertapak sejak Hong Kong ditadbir British pada pertengahan kurun ke-19. Tentera British membawa masuk tentera Muslim dari India, malah peniaga beragama Islam turut datang sehingga satu peringkat terbentuk satu masyarakat, membuatkan kerajaan memperuntukkan kawasan bagi pembinaan masjid dan tanah perkuburan.Dari tahun ke tahun, lebih ramai Muslim memasuki Hong Kong dan menetap di sana termasuk dari kalangan masyarakat Muslim dari tanah besar, China.Oleh itu, hari ini majoriti Muslim di Hong Kong adalah dari etnik Cina, manakala selebihnya bangsa dari Pakistan, India, Timur Tengah, negara dari Afrika, Indonesia dan Malaysia yang bekerja di sana.Di celah pembangunan kota dan kemajmukan penduduknya, masyarakat Islam dapat menjalani kehidupan seperti golongan lain, malah melakukan amal ibadat harian di masjid yang dibangunkan.Masyarakat Islam lazimnya tertumpu di kota utama, seperti Kowloon.Pada masa ini terdapat empat masjid utama yang cukup terkenal membabitkan Masjid Shelley Street, iaitu masjid tertua, dipercayai dibina pada 1840-an dan dibina semula pada 1915. Kemudian, Pusat Islam dan Masjid Kowloon di Nathan Road yang dibuka pada 1984, Masjid dan Pusat Islam Oi Kwan Road di Wan Cai, dibuka pada September 1981 yang dapat menampung 700 jemaah dan Makam Muslim Cape Collinson yang juga mempunyai sebuah masjid.Pengurusan masjid dan perkuburan di negara itu diuruskan Badan Pemegang Amanah Dana Masyarakat Islam, yang mentadbir aktiviti keagamaan dan hal ehwal berkaitan masyarakat Islam.Beberapa pertubuhan terbabit dalam jawatankuasa itu seperti Kesatuan Islam Hong Kong, Persekutuan Muslim Pakistan dan India serta Persekutuan Dawoodi Bohra.Di negara itu juga wujud pelbagai pertubuhan Islam yang turut memberi sumbangan kepada masyarakat seperti bantuan kewangan kepada golongan yang memerlukan, bantuan perubatan, bantuan pendidikan, malah kepada kanak-kanak tadika

Monday, June 23, 2008

Demonstrasi dlm perspektif islam

فقهاء: الاعتراض السلمي على الحاكم جائزFuqaha’: Bantahan aman ke atas pemerintah adalah harusPetikan Akhbar MesirAhmad Mahmud, Islamonline.net
القاهرة- أكد عدد من فقهاء مصر وعلمائها أن الاعتراض السلمي على الحاكم أمر جائز شرعا، لافتين إلى وجوب أن يتحلى المعترض بآداب الإسلام في إسداء النصح للحاكم أو ولي الأمر.
Kaherah: Beberapa fuqaha Mesir dan ulamanya menegaskan, bantahan aman ke atas pemerintah adalah perkara yang dibenarkan di dalam syara’, disamping mereka menekankan wajibnya orang yang memprotes itu mengamalkan adab-adab Islam dalam menyampaikan nasihat (secara memprotes) kepada pemerintah atau Ulil al-Amr.
وطالب العلماء والفقهاء -الذين استطلعت إسلام أون لاين آراءهم- الجماهير باتخاذ وسائل للتعبير السلمي الذي يسهم في وصول مطالبهم إلى أولي الأمر، وفي نفس الوقت يحفظ أمن الوطن من المتربصين به في الداخل والخارج.. وأوضحوا أن الخروج على الحاكم أمر يرفضه الشرع ما لم يمنع الصلاة أو يأمر بمعصية
Para ulama dan fuqaha yang diambil pandangan mereka oleh web islamonline meminta orang ramai menggunakan beberapa cara yang selamat yang dapat menyampaikan tuntutan mereka kepada pemerintah. Dalam masa yang sama memelihara keselamatan Negara dari pengintip-pengintip dari dalam dan dari luar negara. Mereka menjelaskan, keluar memberontak terhadap pemerintah adalah perkara yang ditolak oleh syara’ selama-mana pemerintah tidak melarang menunaikan solat atau menyuruh melakukan maksiat.
واختلفوا حول حكم الشرع في كون من سقطوا في مصادمات الشرطة مع المتظاهرين والمضربين شهداء أم لا.. ودعوا الطرفين إلى ضبط النفس والبعد عن الاستفزاز الذي يؤدي إلى إزهاق الأرواح، خاصة أن النفس في الإسلام لها حرمة الكبيرة.mereka berbeza pendapat tentang hukum orang yang terbunuh dalam pertembungan antara pihak polis dengan penunjuk perasaan dan pemogok sebagai syahid ataupun tidak. Disamping kesemua mereka menyeru untuk mengawal diri dan menjauhkan dari membuat provokasi yang boleh membawa kepada kehilangan nyawa, terutamanya nyawa di dalam Islam memiliki penghortatan yang besar.
وأكدوا أن الحل في أن يعرف الحاكم واجباته تجاه شعبه والتي سيسأله الله عنها، وفي نفس الوقت يتجنب الرعية الخروج على الحاكم ملتزمين بأداء واجب النصح كما أمر الإسلام.
Mereka menegaskan penyelesaian sebenarnya ialah dengan pemerintah mengetahui tangung-jawabnya terhadap rakyatnya yang akan ditanya oleh Allah nanti dan dalam masa yang sama rakyat menjauhkan diri dari keluar memberontak terhadap pemerintah yang melaksanakan tanggungjawabnya sepertimana yang disuruh oleh Islam.

Sunday, June 22, 2008

Malangnya....


Malangnya isterimu seorang artisDia sentiasa sibuk, jadualnya padatDia tiada masa untukmuAda latihan, ada ‘shooting’, ada promosiAda ‘show’, ada ‘meeting’, ada ‘dinner’Tinggallah engkau bersama anak-anak
Malangnya isterimu seorang artisKe mana-mana pergi dia jadi perhatian orangKalau berjalan bersama,engkau disangkakan drebar ataupun ‘bodyguard’Dia lebih sibuk tandatangan autografLebih sibuk membalas ‘hello’ dan lambaian peminatDaripada mendengar perkataan-perkataanmu
Malangnya isterimu seorang artisDi mata umum dan di pentasWajah dan tubuhnya disolekSenyumnya tidak putus berjam-jam demi menjaga peminatTapi di rumah…Mana kawan nak ‘make-up’‘Make-up’ saja sudah satu jamPadahal dia balik ke rumah hendak berehatMana kawan hendak senyumKan tadi sudah memaksa senyum dua tiga jam depan televisyen?Tentulah lenguh otot-otot muka dan mindaMaka buruklah mukanya di rumahCantik dan senyumnya untuk orangBuruk dan letihnya untukmuPadahal engkau suaminya
Malangnya isterimu seorang artisPeminat menonton seluruh tubuhnyaPeminat bercerita tentang ‘perhiasan-perhiasannya’Ada bahagian yang dipuji dan ada bahagian yang dikejiPadahal suami memiliki kesemua perhiasan isteriYang engkau pula, dengan orang ramai terpaksa berkongsiApakah engkau tidak terkilan di hati?
Malangnya isterimu seorang artisDi depan lensa dia berlakon pelbagai watakAda watak yang sopan ada watak yang tidak bermaruahFilem mahukan dia bersentuhan dengan lelaki,dia kena lakukanFilem mahu dia berlakon adegan atas katil bersama lelaki lain,melakonkan watak mama dan papa,dia kena lakukanFilem mahu dia beraksi sebagai mangsa yang sedang ataupun cuba dirogolDia kena lakukanWah, isterimu jadi hidangan ramai rupanya..ish ish
Malangnya isterimu seorang artisWangnya banyak pengaruhnya besarDia lebih kaya daripadamu, engkau di bawah telunjuknyaWang hasil pekerjaannya itu diberi makan anak-anakEngkau yakinkah halalnya, berkatnya?
Malangnya isterimu seorang artisDia pujaan ramaiAnak-anak lebih berbangga dengannya berbanding denganmuDialah hero mereka, bukan engkauDia dilihat lebih berjaya daripada engkauMaka anak-anak lebih mendengar cakapnyaLebih sayang kepadanyaDia idola merekaMereka pun bercita-cita nak jadi sepertinyaAduh…
Malangnya isterimu seorang artisDosanya bertabarruj di khalayak ramaidia tanggung engkaupun tanggungJika dia bertaubatpun suatu hari nantiKalian tetap akan berasa terkilan dan tidak senang dudukKerana media masih menayangkan filem-filem lakonannyaLagu-lagu nyanyiannyaKetika dia tidak menutup aurat dulu.Anak cucu cicit akan terus melihat aib isterimu
Malangnya…
Isterimu seorang artis
* Nak kahwin? Umumnya, janganlah pilih artis ataupun yang bakal menjadi artis, ataupun yang suka mengikut cara hidup artis.
* 'Artis' yang dimaksudkan adalah sebagaimana yang tertera dalam sajak di atas

Definition of Taqwa


When taqwa is mentioned, it would be interpreted as fear of God. This is not so as taqwa does not mean fear. Taqwa towards God does not mean fear of God. Fear of God is one of the attributes of mahmudah which is embodied into the attributes of taqwa, but it is not considered as taqwa. Fear in Arabic language is khauf or khasha.
Taqwa originated from the term waqa-yaqi-wiqoyah which means to preserve. The proof statement is in the verse of the Quran as follows: Meaning: "O you who have attained to faith! Ward off from yourselves and those who are close to you, that fire (of the Hereafter)."(At Tahrim: 6)
God has stipulated in the Quran with the kalimah ittaqu or yattaqi. Additional words to the basic kalimah waqa would alter the meaning. At this instance, ittaqullah means ‘one must take Allah as the One who cares/guards/protects’. God must be taken as the Protector’. God taken as the Fortress or stronghold. Once under God's protection, within His Fortress or stronghold, negative or dangerous elements would not penetrate or break through. In other words, God is the wall, protection against evil.
The endeavours rendering Allah as the One who cares or protects or be the fortress are by implementing His commands both physically and spiritually. In other words, His commands are meant for developing the attributes of mahmudah. To accumulate and nurture the attributes of mahmudah are the endeavours rendering Allah as the One who cares or protects. To develop the attributes of mahmudah are the efforts towards taqwa.
Taqwa or wiqoyah have been misinterpreted and its intentions have been limited. It's actually global and comprehensive, like a storage or warehouse for mahmudah (good attributes) consisting of all the attributes of mahmudah. It includes patience, acceptance (redha) , generosity, being loving and caring, charitable with forgiveness vice versa and many other good attributes. The entire mahmudah attributes are considered as taqwa. Thus taqwa meant a great deal. It provides security in this world and the Hereafter.As such if we say ittaqullah, it would mean; ‘you must take Allah as the One who care for you’. Many of the Islamic terms have been misinterpreted and misused causing the loss of their bliss or barakah. When Islamic terms are in use, somehow there are no associated feelings or sense. For example the term ‘khalwat’ is an honourable word meant as one in a state of solitude with God. It is part of the practices of sufism. However, its interpretation has deviated from the original, now it is meant as the close proximity between man and woman who are not muhram. The same with the term ittaqullah. Every week on Fridays, the term is being called aloud at the mimbar of the mosque, but majority of the congregation (jamaah) could not sense anything. The blessedness or barakah of the term has gone as it has been misinterpreted.
To be someone with taqwa means to be one under God's protection and care and staying within God's fortress or stronghold. One is protected, immuned or untouched from external invasions.Someone with taqwa could be considered as one wearing the armour of steel or bulletproof jacket.
Taqwa is the spiritual attire. It is the rituals for the soul. Taqwa is an inner matter involving the rituals of the heart. When sincerely practised and performed, the attributes of mahmudah such as sincerity, just, truthfulness, loving and caring, gentleness, generous, tawadhuk, humbleness, tolerant, humanitarian, patience, redha, tawakal, giving priority to others, forgiveness, trustworthy, consistent, hard working, open heartedness, cooperative, sympathy, compassion and others, will submerge.
The person with taqwa is an extraordinary person as he has the attributes of malaikat. He is a godly person receiving assistance and protection from God with guaranteed security in this world and the Hereafter.

7 golongan

Rasulullah s.a.w. bersabda yang maksudnya:
"Tujuh golongan manusia yang dinaungi Allah di bawah naungan-Nya pada hari kiamat iaitu hari yang tidak ada sebarang naungan padanya selain daripada naungan Allah;di antaranya adalah pemerintah yang adil,
pemuda yang hidupnya sentiasa dalam mengerjakan ibadah kepada Tuhannya,
orang yang hatinya sentiasa terikat dengan masjid,
dua orang yang berkasih sayang kerana Allah di mana kedua-duanya berkumpul dan berpisah untuk mendapat keredaan Allah,
orang yang dipujuk oleh perempuan yang kaya lagi rupawan untuk bersatu dengannya lalu ia menolak dengan berkata: "Aku takut kepada Allah!",
orang yang bersedekah secara bersembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberi oleh tangan kanannya,
dan orang yang menyebut atau mengingat Allah dengan keadaan tidak ada dalam ingatannya perkara lain, lalu menitis air matanya kerana mengingatkan sifat kebesaran dan kemuliaan Allah." (Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah).
Itulah ciri-ciri golongan yang berjaya memperolehi naungan Allah pada waktu mereka ditimpa dengan panas terik matahari yang membakar mereka hanya sejengkal di atas kepala, itulah jaminan mereka yang memiliki takwa sebenar di sisi Allah SWT,adapun orang yang asalnya Islam tetapi mati dalam keadaan tidak Islam, sesungguhnya mereka telah memilih jalan yang salah dan merekalah yang menyekat diri mereka sendiri daripada mendapatkan naungan Allah dan syafaat Rasulullah s.a.w.

How fool there are...

The other guy laughed, “Oh, yeah, my boss wanted to send me to Pakistan but I refused…… WAY too many Muslims!”
wo men were on a plane on a business trip when a Muslim couple boarded the plane and were seated right in front of them.
The two men, eager to have some fun, started talking loudly. “My boss is sending me to Saudi Arabia”, the one said, “But I don’t want to go…… too many muslims there! The Muslim couple noticeably heard and grew uncomfortable.
Smiling, the first man said, “One time I was in iran but I HATED the fact that there were so many Muslims! The couple fidgeted.
The other guy responded, “Oh yeah…..you can’t go ANYWHERE to get away from them….the last time I was in France I ran into a bunch of them too!” The Muslims couple glanced over their shoulders, noticeably irritated.
The first guy was laughing hysterically as he added,“That is why you’ll never see me in Indonesia…… WAY too many Muslims!”
At this, the Muslim man turned around. “Why don’t you go to Hell?”, he asked, “I hear there’s not very many Muslims THERE!!!!”

Saturday, June 21, 2008

Apa yang kita mahukan?


Saya mahukan rumah yang besar! Sebahagian yang lain pula mahukan kerjaya yang mampu memberi kedudukan di mata masyarakat. Ada juga yang mahukan wang yang berlipat-lipat kali ganda supaya dapat menjamin masa depan anak cucu. Tidak kurang juga yang mengejar pangkat dan jawatan tinggi seolah-olah kuasa adalah segalanya. Bagi muda-mudi pula hanya lebih sibuk melayan asyik ayat-ayat cinta zaman moden ini. Sibuk berSMS dan keluar makan bersama-sama. Boleh jadi dunia ini dilanda gempa bumi pun mereka tidak sedar kerana telah terbang di kayangan imaginasi. Tanyalah diri anda apa yang sebenarnya anda mahukan daripada dunia ini?Rasa mahukan lebih adalah fitrah manusia yang tidak pernah cukup dengan apa yang ada di genggaman tangan. Kita lebih risaukan sesuatu yang tidak ada pada kita. Kanak-kanak terlalu mahukan menjadi orang dewasa. Boleh ada perbelanjaan sendiri dan tidak dikongkong. Boleh bawa kereta sendiri tanpa perlu bergantung dengan orang lain. Sebaliknya, kalau ditanya pula soalan kepada orang dewasa pastinya mereka mahu kembali melalui zaman budak-budak kecil dahulu. Mereka mahu menikmati kehidupan tanpa tanggungjawab besar. Tidak perlu fikir tentang tekanan mencari sesuap nasi bagi mengalas perut. Boleh seronok berlari riang dengan bebas dan tidur semahunya tanpa apa-apa jadual kerja yang sibuk. Hidup dengan ketawa dan suka-suka. Begitulah manusia. Nalurinya memang diciptakan seperti ini.Tapi, kita amat tahu dan kenal bahawa dunia ini tidak seperti yang kita sangkakan dalam impian idealistik ini. Dunia ini adalah tempat untuk bekerja keras dan mengeluarkan peluh. Di sini juga kita ada satu amanah. Amanah yang telah ditolak oleh gunung-ganang dan tujuh lapisan langit. Amanah untuk memakmurkan bumi Allah dan menjalankan tugasan sebagai khalifah (wakil) Allah di atas muka bumi ini. Kalau dah macam ini, maka memang tidak sempat untuk kita duduk dan berehat panjang. Ada masa ke nak jalan-jalan tanpa tujuan ? ada masa nak main game? Ada masa nak duduk berjam-jam di hadapan computer tanpa sebarang manfaat kepada umat Islam? Kalau ada lagi yang menyatakan masih memiliki masa terluang untuk melakukan perkara-perkara ini, hati-hati kerana malaikat maut juga datang tanpa sebarang temujanji dan isyarat awal. Ingat!! Sesiapa yang bakhil daripada mengeluarkan peluh untuk berkhidmat kepada Islam,nescaya Allah akan lemaskan mereka dalam peluhnya sendiripada Hari Kiamat nanti. Semoga Allah melindungi kita semua.Kalau anda kini sedang belajar di sekolah menengah ataupun mana-mana institusi pengajian tinggi, bersedialah dengan segala kekuatan untuk mengembalikan maruah agama ini. Sanggupkah kalian hanya duduk diam membisu sedangkan Islam diserang habis-habisan oleh semua musuhnya? Ketahuilah anda sedang menjaga salah satu pos kawalan Islam, maka jangan biarkan musuh masuk melalui pos kawalan anda. Jangan jadikan punca kekalahan datang daripada dirimu. Satu malam, panglima Islam terkenal, Salahuddin Al-ayubi meronda kem tentera baginda. Apabila melintasi khemah-khemah yang bernyala diterangi cahaya ungun api dan mendengar bacaan Al-quran, beliau berhenti sambil berkata: Dari sini akan datang kemenangan. Kemenangan umat bukan diukur dengan banyaknya kerusi parlimen yang dimenangi meskipun itu adalah satu petanda positif. Bukan juga diukur dengan kehebatan para pemidato hebat yang berceramah di seluruh negara dari timur hingga barat sekalipun itu adalah lonjakanamal dalam masyarakat. Tidak juga diukur dengan penglibatan sebahagian besar masyarakat dengan program-program besar yang dianjurkan. Kemenangan umat ini diukur dengan kemampuannya melahirkan rijal (perwira). RIJAL ADALAH RAHSIA HIDUP SESEBUAH BANGSA DAN MENJADI FAKTOR UTAMA YANG MENENTUKAN KEBANGKITAN MEREKA. SEJARAH MANUSIA SEBENARNYA ADALAH SEJARAH KELAHIRAN RIJAL-RIJAL YANG BERKETERAMPILAN YANG MEMILIKI JIWA SERTA KEMAHUAN YANG TINGGI. KEKUATAN ATAU KELEMAHAN SESUATU BANGSA DIUKUR SEJAUHMANA BANGSA INI MAMPU MELAHIRKAN LELAKI DAN WANITA YANG BERSIFAT RIJAL.Ya!!! Ini yang Islam mahukan. Inilah jua tujuan perutusan para rasul oleh Allah swt. Para rasul melaksanakan misi keimanan dengan membina sebuah bangsa yang memiliki nilai keimanan yang tinggi dan benar-benar tunduk dan patuh kepada Allah swt. Tidak sombong dan bongkak. Lihat sahaja dakwah Nabi Nuh as. Adakah dakwahnya disifatkan sebagai gagal dan tidak mencapai sasaran? Apatah lagi pengikutnya yang beriman kepada Allah diriwayatkan hanya sebanyak 17 orang sahaja meskipun tempoh dakwah baginda selama 950 tahun!!! Adakah berbaloi usaha seperti ini? Ya, dengan pasti jawapannya ialah berbaloi. Kenapa? Kerana dengan lahirnya walaupun seorang peribadi muslim yang benar-benar beriman kepada Allah swt dan melaksanakan semua perintah dan meninggalkan segala larangan sudah dikira terlalu berbaloi. Mana tidaknya. Kita sendiri nak buat semua perintah Allah dan Rasulullah saw pun terlalu berat. Nak istiqamah solat subuh berjamaah di saf pertama selama sebulanberturut-turut pun boleh dikira mencipta rekod dunia! Jadi jawapan bagi persoalan;apa yang anda mahukan? Adalah kita bertanyakan kembali ,apa yang agamaku mahukan? Apa yang Islam mahukan? Kemahuanku adalah sama dengan kemahuan Islam. Tiada yang lebih tinggi daripada agama ini! Jika Islam mahukan aku belajar bersungguh-sungguh, aku akan sambut dengan semangat dan keazaman tinggi. Jika Islam mahukan aku tinggalkan perkara yang melalaikan seperti main game, tengok movie, chatting dengan kekasih (awek), dan semuanya, maka aku yang pertama akan tinggalkan semua perkara ini. Aku akan bakar sekali segala kesan tinggalan jahiliyyah dan kambuskan di dalam perut bumi. Islam mahukan aku jaga solat jamaah di masjid, baca Al-quran, zikir pagi dan petang dan berbakti kepada ibu bapa. Aku dengar dan taat wahai Islam!!! Islam dalam diriku ibarat darah yang mengalir dalam jasad. Tanpanya aku boleh menjadi koma dan lebih teruk akan mati!

muhasabah sebelum terlambat


Hakikatnya, gejala pembuangan bayi di Malaysia menunjukkan peningkatan yang tiada kesudahannya. Tiada petanda atau kayu ukur yang mengatakan gejala ini semakin dipandang jijik dan seterusnya berkurangan. Waima, dibunuh atau ditinggalkan hidup, moralnya, kedua-dua perbuatan ini adalah terkutuk, kerana tidak bertanggungjawab ke atas keterlanjuran mereka.
Sebenarnya gejala pembuangan bayi adalah cerminan daripada gaya hidup tidak sihat yang ditunjukkan oleh kelompok masyarakat kita hari ini. Kita sedang melalui satu fasa yang genting di mana persoalan moral dan akhlak bukan lagi pertimbangan utama dalam setiap keputusan kita.
Gaya hidup yang berteraskan liberalisme semakin berakar dalam pelbagai golongan masyarakat. Akar pemikiran liberalisme ini bertunjangkan pandangan alam kebaratan.
Pandangan alam Barat ini menyumbang kepada kekeliruan abadi di kalangan masyarakat kita. Persoalan akhlak dan moral ditafsirkan secara relatif, seperti kisah tiga orang buta dengan seekor gajah. Ada yang mentafsirkan gajah seperti pelepah pisang kerana si buta memegang telinga gajah. Ada yang mentafsir gajah seperti tali, kerana si buta memegang ekor gajah. Ada juga yang mentafsir gajah seperti batang kelapa, kerana si buta memegang kaki gajah. Akhirnya, masing-masing mentafsirkan gajah berdasarkan ilmu pancaindera mereka yang terhad itu.
Bagi masyarakat, persoalan akhlak bukan lagi milik mutlak ulama Muslim. Akhlak boleh sahaja ditafsirkan oleh sesiapa sahaja asalkan perkara tersebut diterima ramai dan menjadi norma masyarakat.
Gejala relativisme dengan merungkaikan persoalan akhlak tidak berdasarkan aspek abadi adalah suatu kekeliruan yang nyata. Persoalan ini berkait rapat dengan pandangan alam kebaratan yang semakin berakar dalam masyarakat.
Kerana itu Prof. Naquib Al Attas mengungkapkan dengan tajam bahwa antara Islam dan Barat, ia merupakan permanent confrontation, yang akan berpanjangan. Apabila mengatakan Barat, ia bukan tertakluk kepada bentuk fizikal atau warna kulit sebagai faktor penentu, akan tetapi sebuah pandangan hidup.
Antara teras pertembungan Islam dan Barat ialah, Islam tidak mengiktiraf materialisme sebagai satu faham yang penting, manakala Barat adalah sebaliknya. Ini juga bukan bermaksud Islam menolak konsep materialistik, seperti pencarian harta, hak pemilikan harta dan penjagaan harta. Namun pada masa sama mengiktiraf bahawa peranan kerohanian adalah penyeimbang kepada tuntutan materialisme yang melingkari kita. Malah, aspek kerohanian bukan sekadar faktor penyeimbang, akan tetapi merupakan primary factor kepada rasa perhambaan kita kepada Yang Maha Esa.
Kerana kefahaman dan keyakinan faktor kerohanian inilah melahirkan sifat yang mulia dan abadi dalam kehidupan kita, seperti amanah, berakhlak mulia, jujur, tawaduk, rasa kehambaan dan sebagainya.
Barat menjadikan faham materialisme sebagai faktor dominan dalam pandangan alam mereka. Aspek kerohanian atau ilmu wahyu itu tidak diiktiraf sebagai penting kerana ia tidak boleh dicapai melalui kajian saintifik dan eksperimen di makmal. Faham materialisme berakar dalam pandangan alam mereka lalu menyebabkan tindakan mereka selari dengan kefahaman mereka. Kerana itu di Barat, perbuatan membuang bayi tidak termasuk dalam dosa besar, kerana mereka tidak memasukkan azab dan dosa dalam ‘kamus’ hidup selepas kematian mereka.
Seks Bebas
Berkaitan dengan kes pembuangan bayi, boleh dikatakan di Barat perbuatan zina dan seks bebas sudah menjadi norma dan budaya mereka. Lalu, tidak jadi isu jika mereka mampu melahirkan anak luar nikah akibat perbuatan songsang mereka. Manakan tidak, mereka mempunyai kaedah pengurusan ‘jenayah’ seperti penggunaan kondom secara bebas atau pengguguran. Aspek ‘pengurusan jenayah’ yang kemas dan teratur ini merupakan asas kepada ‘berjayanya’ perbuatan jenayah mereka. Jika mereka faham bahawa seks bebas adalah dosa dan mendatangkan mudarat, maka sudah pasti kaedah mengurus ‘jenayah’ mereka akan kelihatan janggal.
Oleh itu, isu pembuangan bayi tidak timbul di Barat kerana mereka mengurus dengan baik dan kemas ‘jenayah’ yang mereka buat.
Dalam masyarakat kita sebaliknya, oleh kerana aspek keagamaan masih menebal dalam masyarakat kita, maka ‘pengurusan jenayah’ itu seakan janggal dan tidak teratur. Dalam kes pembuangan bayi, wanita yang melahirkan bayi itu tercermin sikap rasa bersalah kerana melahirkan anak luar nikah, lalu mengambil keputusan sama ada menamatkan riwayat ataupun menyelamatkannya.
Berdasarkan budaya keagamaan yang masih tertinggal sisa di kalangan masyarakat kita, maka pelaku jenayah masih berkira dalam ‘pengurusan jenayahnya’. Lantaran itu juga, gejala membuang bayi suatu yang news worthy di negara kita berbanding di Barat.
Boleh dikatakan, gejala pembuangan bayi merupakan kekeliruan pandangan alam lapisan bawah kerana melibatkan orang awam, terutamanya mungkin golongan remaja. Kekeliruan tidak sahaja kepada orang awam, malah melekat juga kepada golongan ilmuwan dan pendidik yang dikategorikan sebagai lapisan atas atau utama, yang mereka ini menyebarkan faham kebaratan melalui institusi pendidikan kepada umat Islam. Tidak keterlaluan juga, mereka semacam ‘agen’ tidak rasmi pihak Barat.
Atas dasar itu masyarakat harus dibimbing supaya pulang ke pangkal jalan, iaitu mempunyai pandangan alam yang berteraskan agama. Persoalan ini harus ditangani dengan kaedah pendidikan kesedaran dan pencegahan.
Kedua-dua aspek iaitu didik dan cegah mesti berjalan seiringan. Program pendidikan kesedaran harus dijadikan modul utama terutama di kalangan generasi muda. Pada masa sama, budaya hedonisme disekat dengan secara bijaksana dan berhikmah